SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA DI
Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang “Netherlandse Padvinders Organisatic” (NPO) pada tahun 1912, yang saat pada pecahnya perang dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi “Netherlands Indische Padvinders Vereeniging” (NIPV) pada tahun 1916.
Sebulan sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat
Dalam bulan April itu juga, keluerlah keputusan presiden RI Nomor 121 tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang panitia pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Shaleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Gerakan pramuka lahir pada tahun 1961.
Bapak Pandu
1. Sri Sultan Hamengku Buwono IX : Mengganti nama menjadi Pramuka
2. Jendral Sudirman
3. Raden Mas Sunaryo Admodipuro : Yang menciptakan lambang pramuka.